Kali ini saya akan berbagi pengalaman saya ketika ikut serta dalam Tim Ahli pada pemeriksaan Volume Cuttingan Pembangunan Jalan Akses salah satu Pelabuhan di Sulawesi Barat.
Biasanya, pemeriksaan dilakukan atas hal berikut :
Biasanya, pemeriksaan dilakukan atas hal berikut :
- Dugaan adanya Tindak Pidana Korupsi pada proyek. Biasanya permintaan pemeriksaan ini kami terima dari Kejaksaan / Kepolisian. Dalam hal ini, ada dugaan bahwa volume pekerjaan yang terlaksana tidak sesuai dengan volume dalam kontrak sehingga kontraktor diduga meraup banyak keuntungan yang tidak semestinya.
- Kualitas / Mutu Pekerjaan yang kurang meyakinkan. Biasanya permintaan pemeriksaan mutu ini kami terima dari Konsultan Pengawas, misalnya : mutu beton yang meragukan, daya dukung tanah yang belum memadai, kepadatan tanah yang belum cukup, dsb. Untuk pemeriksaan mutu, kami pernah di minta oleh Konsultan Pengawas dari Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare untuk menguji beton pada tiap-tiap komponen bangunan dari 13 Paket.
- Perencanaan. Permintaan pemeriksaan untuk perencanaan misalnya : mencari nilai modulus resilien tanah untuk perencanaan lapis Sub Ballast dan Ballast, mencari nilai CBR, kepadatan lapangan, dsb.
BAGIAN I : PENDAHULUAN
Pada pemeriksaan ini, kami di dampingi oleh perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum setempat, Kontraktor (pelaksana), dan Konsultan. Sebelum pemeriksaan di mulai, kami melakukan pembicaraan mengenai temuan atau masalah dalam proyek ini sehingga kami dapat menentukan metode untuk melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan yang akan kami lakukan adalah menghitung volume cuttingan (galian) tanah. Dalam menghitung galian tanah, maka kita memerlukan data luas penampang galian pada titik awal, data luas penampang galian pada titik akhir, dan panjang galian (jarak titik awal galian sampai titik akhir galian). Nah, data luas penampang ini dapat kita peroleh setelah melakukan pengukuran di lapangan dan di input ke dalam program AutoCAD.
Dalam pemeriksaan ini, data-data, alat dan bahan yang disiapkan adalah :
- Gambar rencana (shop drawing),
- Gambar terlaksana (as built drawing),
- APD (helm, sepatu safety, kacamata, dsb),
- Alat ukur theodolite dan kelengkapannya (bak ukur, tripod, dll),
- Payung,
- ATK
Setelah alat dan bahan yang perlukan, maka dilakukan pengambilan data lapangan.
BAGIAN II : PENGAMBILAN DATA
Pada bagian ini, kami melakukan pengambilan data sesuai dengan kondisi real di lapangan, dalam artian, kondisi ini adalah kondisi pekerjaan yang terlaksana. Kami melakukan pengukuran dengan alat theodolite untuk memperoleh data jarak/distance (D) dan data beda tinggi (Δh). Metode pengukuran yang kami gunakan adalah Pengukuran dengan Metode Stadia Rambu Tegak.
Karena yang kami cari hanyalah data jarak dan beda tinggi, maka kami tidak membutuhkan adanya titik BenchMark (BM).
Langkah - langkah pengukurannya adalah :
- Tim Ahli bersama kontraktor, konsultan, penyidik, dan perwakilan dari dinas PU setempat sepakat mengenai letak titik-titik patok (STA) yang menjadi awal dan akhir pekerjaan cuttingan,
- Memasang alat theodolite pada STA yang ditentukan. Pada pemeriksaan ini, alat theodolite di pasang pada As jalan (CenterLine)
- Melakukan pembacaan rambu ukur dan mencatat data bacaan (BA, BT, BB), sudut vertikal, dan tinggi alat. Pengukuran ini dilakukan pada sisi kanan dan kiri CL.
- Setelah langkah 1-3 selesai, maka alat di pindahkan ke titik (STA) selanjutnya, kemudian mengulangi langkah 1-3 tersebut.
- Setelah pengukuran selesai, data yang diperoleh di tanda tangan oleh PPk, Kontraktor, dan Tim Ahli
Memang sih tulisannya jelek -,- tapi tidak jadi masalah selama yang olah data bisa mengerti :D
BAGIAN III : OLAH DATA HASIL PENGUKURAN
Pada bagian ini, tulisan jelek tadi di input kedalam Microsoft Excel. Rumus-rumus yang digunakan sesuai dengan metode pengukuran yaitu Sistem Stadia Rambu Tegak. Setelah di input di excel sesuai dengan rumus, maka tulisan jelek tadi bisa jadi keren seperti ini :
Setelah data jarak dan beda tinggi diperoleh, data-data tersebut kemudian di gambar kedalam AutoCAD. Untuk elevasi asli dan elevasi Center Line, saya menggunakan elevasi yang tercantum dalam shop drawing (gambar rencana). Berikut cara saya menggambarnya :
- Menggambar grid-grid elevasi sesuai dengan gambar shop drawing (gambar rencana)
- Menentukan titik center line pada CAD sesuai dengan elevasi center line pada shop drawing
- Menggambar garis dengan CL sebagai titik acuan. Pertama, membuat garis horizontal dengan titik CL sebagai titik awal, di mana panjang garis adalah jarak optis yang diperoleh dari Excel. Misal: untuk titik target I, di buat garis horizontal ke kiri sepanjang 25,061 dari CL. Di ujung titik CL, kemudian di buat lagi garis vertikal setinggi 7,964. Setelah itu, menggambar garis yang sama untuk titik II, III, dst. sesuai dengan data pada ms. excel. Setelah garis telah terinput sesuai data, maka akan jadi seperti ini :
- Ujung-ujung atas garis kemudian di hubungkan dengan polyline kemudian di rapikan, akan terbentuk penampang seperti berikut :
- Setelah itu, menggambar elevasi existing sesuai dengan shop drawing. Setelah elevasi existing di gambar, maka akan terbentuk penampang dari tanah yang di cutting. Penampang tersebut di HATCH, kemudian mengaplikasikan perintah LI pada penampang yang ter-HATCH tersebut untuk mendapatkan Luas Penampangnya. Gambarnya seperti berikut :
- Pada perintah LI yang diterapkan pada bidang yang terHATCH, maka diperoleh data area (luasan) penampang yang ter HATCH tersebut. (Lihat teks yang di blok).
- Dari gambar tersebut, diperoleh data luas penampang 187,6102 M2. Data luasan ini kemudian di input kedalam Ms. Excel untuk mengetahui volumenya. Sesuai dengan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 untuk pekerjaan tanah, Volume Galian adalah Rata-rata Luas Penampang Awal Galian dan Akhir Galian dikali Jarak Awal dan Akhir bidang yang digali.
diperoleh :
Rumus yang sama di gunakan untuk STA yang lain. Gambar hasil pengolahan dengan Ms. Excel dapat dilihat sebagai berikut :
Setelah data-data di input, diperoleh total volume pekerjaan cuttingan yang terlaksana. Berdasarkan volume pemeriksaan, dibuatlah laporan hasil pemeriksaan. Laporan hasil pemeriksaan ini berisi : gambaran umum proyek, metode pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data-data perhitungan, dan gambar-gambar hasil pengukuran. Laporan ini kemudian di serahkan kepada Penyidik untuk di serahkan ke BPK.
makasih ilmunya kaka' :)
ReplyDelete