Contact

Email : andykhansmunel@gmail.com

Saturday, February 25, 2017

Mutu Beton f'c (MPa) dan mutu beton K (Kg/cm2)

Dalam konstruksi bangunan Sipil, Beton adalah suatu massa padat yang terbentuk dari pencampuran agregat (pasir dan batu pecah atau kerikil), semen, air, dan bahan tambah (additive, bila diperlukan).
Dalam pelaksanaan pekerjaan pembetonan, banyak hal yang perlu diperhatikan agar kekuatan beton dapat tercapai sesuai dengan kuat tekan yang direncanakan dalam JMD

Kekuatan beton atau mutu beton seringkali kita jumpai dengan notasi "f'c" atau "K"

Mutu beton f'c
Mutu beton f'c dinyatakan dalam satuan MPa. Beton dengan mutu f'c 25 MPa menyatakan kuat tekan beton tersebut adalah 25 MPa pada umur 28 hari dengan menggunakan benda uji silinder ukuran dimater 15 cm x tinggi 30 cm.
fyi, 1 Mpa = 1 N/mm² = 10,2 Kg/cm². 

Mutu beton K
Mutu beton K dinyatakan dalam satuan Kg/cm². Beton dengan mutu K-300 menyatakan kuat tekan beton tersebut adalah 300 Kg/cm² pada umur 28 hari dengan menggunakan benda uji kubus ukuran dimater 15 x 15 x 15 cm.

Monday, December 26, 2016

Menghitung Kebutuhan Tulangan dalam Kg tanpa Tabel


Dalam dunia teknik sipil, menghitung kebutuhan besi merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dihindari. Dalam RAB, lebih sering dijumpai perhitungan tulangan dalam satuan Kg.

Di sini saya akan coba jelaskan cara menghitung jumlah besi yang di butuhkan untuk sloef dalam satuan Kg. Apabila menghitung besi untuk kolom sudah dikuasai, maka menghitung kebutuhan besi untuk penulangan Pelat, Tangga, Ringbalk, Kolom, dan Balok akan menjadi hal yang mudah, sebab prinsip perhitungannya sama.

Untuk mengetahui kebutuhan besi, pertama tama kita perlu mengetahui berapa panjang total besi yang akan kita gunakan. Misalnya sebuah sloef dengan data sebagai berikut :

Diketahui : 
  • Dimensi sloef 20 x 25 cm
  • Panjang Bentang = 100 cm
  • Beugel = D8 jarak 10 cm
  • Tul. Pokok = 4 batang D12
Untuk mengetahui kebutuhan tulangan, maka terlebih dahulu kita hitung panjang total masing-masing tulangan. Pertama, kita hitung dulu yang tulangan utama.

Panjang tulangan utama = Panjang Bentang x Jumlah Tulangan

Sehingga :
  • Tulangan utama = 4 batang D12
  • Panjang Tulangan Utama = 4 x 100 cm = 400 cm = 4.00 m

Sunday, December 25, 2016

26 Juli 2016 - Pemeriksaan Volume Cuttingan Proyek Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan

Assalamu alaikum~

Kali ini saya akan berbagi pengalaman saya ketika ikut serta dalam Tim Ahli pada pemeriksaan Volume Cuttingan Pembangunan Jalan Akses salah satu Pelabuhan di Sulawesi Barat.

Biasanya, pemeriksaan dilakukan atas hal berikut :

  1. Dugaan adanya Tindak Pidana Korupsi pada proyek. Biasanya permintaan pemeriksaan ini kami terima dari Kejaksaan / Kepolisian. Dalam hal ini, ada dugaan bahwa volume pekerjaan yang terlaksana tidak sesuai dengan volume dalam kontrak sehingga kontraktor diduga meraup banyak keuntungan yang tidak semestinya.
  2. Kualitas / Mutu Pekerjaan yang kurang meyakinkan. Biasanya permintaan pemeriksaan mutu ini kami terima dari Konsultan Pengawas, misalnya : mutu beton yang meragukan, daya dukung tanah yang belum memadai, kepadatan tanah yang belum cukup, dsb. Untuk pemeriksaan mutu, kami pernah di minta oleh Konsultan Pengawas dari Proyek Pembangunan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare untuk menguji beton pada tiap-tiap komponen bangunan dari 13 Paket.
  3. Perencanaan. Permintaan pemeriksaan untuk perencanaan misalnya : mencari nilai modulus resilien tanah untuk perencanaan lapis Sub Ballast dan Ballast, mencari nilai CBR, kepadatan lapangan, dsb.
Untuk pemeriksaan Cuttingan ini, saya bagi kedalam beberapa bahasan. Selamat membaca, dan semoga membantu :) 

BAGIAN I : PENDAHULUAN